🌑 Komunitas Sastra Di Jakarta

GubernurDKI Jakarta Anies Baswedan (Sumber Foto: dok. InfoPublik) Jakarta, InfoPublik - Jakarta terpilih sebagai City of Literature atau Kota Sastra Dunia, yang diumumkan oleh UNESCO melalui laman resminya, 8 November 2021. Jakarta masuk sebagai salah satu dari 49 kota lain di dunia yang tergabung dalam jaringan kota kreatif dunia (UNESCO's Creative City Network) tahun 2021 Komunitassastra tentu tidak hanya ada di Jakarta dan kota-kota besar saja, tapi juga di daerah-daerah. Bagus sekali Kongres KSI ini bisa diadakan di Kudus, tidak di Jakarta atau kota besar lainnya. Jika ada istilah 'komunitas sastra', saya ingin menambahkan istilah 'sastra komunitas'. ProduksiSastra Komunitas Sastra Salihara, Jakarta Di daerah Jakarta, satu komunitas sastra yang paling besar dan eksis adalah Komunitas Salihara. Komunitas Sastra Salihara, merupakan komunitas sastra yang paling produktif menjalankan program-program yang telah disusunnya. Komunitas ini, dapat dikatakan, sudah sangat profesional mengelola DariWikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Komunitas Sastra Indonesia (disingkat KSI) adalah organisasi kesenian nirlaba di Indonesia yang bergerak di bidang kesenian, utamanya sastra. Komunitas ini didirikan pada tahun 1996, dengan tujuan ikut menumbuhkembangkan gairah bersastra melalui berbagai kegiatan pendukung. Diantaranya, terhadap komunitas sastra yang berada di Jakarta, Bandung,Yogyakarta, Surabaya, Bali, Padang, Balikpapan, dan Makasar. Delapan kota ini, dipandang sebagai representasi dari kota-kota yang ada di wilayah Indonesia. Studi tentang komunitas sastra punya arti penting, karena mencoba menemukan bagaimana komunitas sastra berperan Kehadirankomunitas sastra sebenarnya menjadi wadah bagi penulis merintis jalan kesustraan mereka. Seperti komunitas sastra Stomata di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan komunitas sastra Rusa Besi di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang menjadi wadah diskusi para mahasiswa sastra. KomunitasSastra dan Dunia Baru. By Ahmad Farid. Sabtu, 23 Desember 2017. Seorang petugas mengamati foto penyair WS Rendra yang menjadi koleksi Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin di Jakarta, Jumat (2/9). Pusat dokumentasi sastra HB Jassin yang memiliki koleksi sekitar 300 ribu koleksi sastra yang terdiri dari buku fiksi dan non fiksi, naskah Diantara para pencetus dan penandatangan Manifes Kebudayaan ini di Jakarta adalah H.B. Jassin, Wiratmo Sukito, Goenawan Mohamad, dll. Sedangkan para manifestan di Kalimantan Selatan terdapat pula para sastrawan seperti Yustan Aziddin dan Rustam Effendi Karel. Maraknya komunitas sastra di tahun 1980-an dan 1990-an di Kalbar, khususnya di KOMPETISIDEBAT SASTRA TINGKAT SMA 2022. Temukan pengalaman dan gagasan baru melalui kesenian dan pemikiran di Salihara Arts Center. KOMPETISI. ACARA. SEWA. Dukung program kami. Selengkapnya. Previous. Next. Salihara Arts Center Jl. Salihara No.16, Ps. Minggu, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12520 ClickDownload or Read Online button to get Pemetaan Komunitas Sastra Di Jakarta Bogor Tangerang Dan Bekasi book now. This site is like a library, Use search box in the widget to get ebook that you want. If the content Pemetaan Komunitas Sastra Di Jakarta Bogor Tangerang Dan Bekasi not Found or Blank , you must refresh this page manually. Untuktempat nongkrong komunitas seni all in one di Jakarta, anda bisa berkunjung ke Komunitas Salihara Art Centre. Lokasi yang telah berdiri selama 10 tahun ini seringkali menjadi lokasi pertunjukan seni teater, tari, konser musik, pemutaran film, hingga pembacaan sastra. Oleh ACEP ZAMZAM NOOR. AKHIR dekade 1980-an banyak muncul komunitas-komunitas sastra di daerah. Gejala ini menandai bahwa kegiatan sastra tidak lagi terpusat di kota besar seperti Jakarta, Bandung atau Yogyakarta. Munculnya komunitas-komunitas sastra di daerah ini selain ditandai dengan aktivitas menulis, membaca puisi dan diskusi dari para 7WWmvaX. kota menjadi sumber inspirasi dari sastraJakarta ANTARA - Festival tahunan Jakarta International Literary Festival JILF 2022 akan mengangkat tema "Kota Kita di Dunia Mereka Kewargaan, Urbanisme, Globalisme" yang berlangsung pada tanggal 22-26 Oktober 2022 di Taman Ismail Marzuki yang baru direvitalisasi. Direktur Eksekutif JILF 2022 Avianti Armand mengatakan festival ini penting untuk meramaikan lagi pusat kesenian, sebuah tempat publik yang punya wajah baru setelah revitalisasi. Selain itu, situasi juga kian kondusif meski pandemi COVID-19 masih terjadi di mana masyarakat sudah berani beraktivitas di luar rumah. "Itu adalah hal yang perlu dirayakan, tidak ada yang lebih menarik selain merayakannya dengan festival," kata Avianti di konferensi pers di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis. Baca juga Festival Film Madani bawa keberagaman budaya Muslim dalam tema "Ufuk" Tema festival, yang sebelumnya digelar daring akibat pandemi, dipilih untuk merefleksikan hubungan antara kota dan sastra yang erat. "Bagaimana kota menjadi sumber inspirasi dari sastra, bagaimana sastra membuat warga memiliki pembacaan berbeda terhadap kota, punya imajinasi yang lebih kaya terhadap kota," tutur dia. Manneke Budiman, Grace Samboh, dan Mario F Lawi yang punya latar belakang berbeda menjadi kurator dan, kata Avianti, membuat proses kurasi dan pembangunan narasi menjadi beragam. Jakarta International Literary Festival digagas oleh Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta DKJ dengan semangat mengetengahkan wacana literasi Selatan-Selatan untuk membuka mata sastra dunia akan pentingnya menyeimbangkan distribusi dan apresiasi sastra global. Di seluruh penjuru bumi, kota adalah sebuah tempat perubahan dan kecenderungan globalitas adalah niscaya. Dalam catatan kuratorial yang disusun oleh Manneke Budiman, Grace Samboh dan Mario F Lawi, menyebutkan bahwa di kawasan khatulistiwa, baik dalam sudut pandang Selatan Global ataupun Dunia Ketiga, perubahan kota yang didominasi dengan meleburnya sistem kapital dunia dan sistem kenegaraan ini cenderung berakibat penyeragaman akan siapa yang berhak hidup di ruang kota dan siapa yang berkewajiban menghidupi ruang kota. Ketua DKJ periode 2020-2023 Danton Sihombing mengatakan perhelatan ini tonggak penting bagi Jakarta untuk menjembatani dialog kesusastraan dunia. Menurut Danton, JILF menjadi salah satu cara untuk melihat secara kritis bagaimana kesusastraan di dunia beroperasi dan terbentuk. "Tujuan penting dari JILF adalah membuka sekat-sekat yang membatasi sastra antarnegara Selatan dan Sastra Selatan dengan dunia internasional dengan cara membaurkan kelompok-kelompok yang selama ini terabaikan dan selanjutnya bersama membangun dialog," katanya. DKJ berharap Jakarta International Literary Festival menjadi ruang pertukaran gagasan dan diplomasi budaya sastra, serta sekaligus menjadikan Jakarta sebagai titik penting sastra dunia. Sementara itu, Ketua Komite Sastra DKJ Hasan Aspahani mengatakan JILF adalah tradisi yang wajib dipertahankan. Ia mengemukakan sejumlah sastrawan dipilih oleh tim kurator, dengan pertimbangan keberagaman jendela kota yang telah dan akan mereka bukakan. "JILF tahun ini ingin membumikan pertanyaan dan harapan-harapan itu. Akan hadir beberapa komunitas, sastrawan, pegiat literasi, yang berupaya dengan sumber daya sendiri menjadikan sastra sebagai jalan untuk memperindah kehidupan," kata Hasan. Festival ini akan menghadirkan 25 penulis, 11 komunitas, dan 41 program acara yang berlangsung dari pagi hingga malam di Taman Ismail Marzuki. Selain diskusi, akan ada pasar buku, pembacaan karya, dongeng anak, gerai kopi, pameran, pertunjukan teater, dan musik. Selama lima hari festival berlangsung, berbagai program diselenggarakan di Taman Ismail Marzuki, yaitu di Galeri Emiria Soenassa, Selasar Gedung Ali Sadikin, Galeri Annex, Teater Wahyu Sihombing, dan Cafetaria Planetarium. Program-program tersebut di antaranya adalah Author’s Forum, Reading Night, Pameran JILF, Book Fair JILF x Patjarmerah, Community Projects, Pertunjukan Teater Satu Lampung dan Studi Kolektif Koridor Miring, Pembacaan Puisi, Diskusi, dan Fringe Event Ngopi Sore Tempo, Komunitas Bambu & Moli Kobam, Pustaka Bergerak, Food Truck, dan Tur Wisata Raden Saleh. JILF 2022 juga bekerja sama dengan berbagai komunitas di Indonesia dalam program Community Projects. Komunitas-komunitas ini adalah Kelompok Pencinta Bacaan Anak, Lingkar Studi Sastra Denpasar, Danarto dkk, Komunitas Gubuak Kopi, Katakerja. Juga Klub Buku Petra, Abi ML Studio Klampisan, dan Komunitas Sastra Dusun Flobamora. Sejumlah penulis dan penyair terlibat dalam festival ini, di antaranya Dea Anugrah, Irwan Ahmett, Tita Salina, Titiso Kour-Ara, Saras Dewi, Rio Johan, Bernice Chauly, Zaky Yamani. Selain itu juga ada Alexandra de Araújo Tilman, Ben Sohib, Sandra A. Mushi, Evi Sri Rezeki, Warsan Weedshan, Margareta Astaman, Ama Achmad, Raudal Tanjung Banua, JJ Rizal, Michael Pronko, dan Esha Tegar Putra. Baca juga DKJ cermati proses seniman unggul di Jakarta Baca juga Seniman DKJ harapkan ada gerakan ritus budaya di pesisir Jakarta Utara Baca juga Seniman DKJ gemakan kolaborasi atasi masalah pesisir Jakarta UtaraPewarta Nanien YuniarEditor Alviansyah Pasaribu COPYRIGHT © ANTARA 2022 Mencari perkumpulan komunitas di Jakarta merupakan hal yang tidak sulit, ada banyak komunitas menarik yang bisa anda temukan di Ibu Kota. Mulai dari komunitas sosial, seni, keagamaan, dan berbagai komunitas hobi lainnya. Bergabung dengan sebuah komunitas mampu memperluas jaringan dan mengisi waktu luang dengan kegiatan yang menyenangkan. Bertemu dengan sekumpulan orang dengan minat yang sama pastinya akan sangat menyenangkan. Ada berbagai komunitas dengan kegiatan menyenangkan dan bermanfaat yang bisa anda temukan di Jakarta sesuai dengan minat anda. Berikut beberapa komunitas di Jakarta yang bisa Anda pilih sesuai dengan minat. 1. Helovesus Board Game Cafe & Community Board game merupakan permainan papan semacam ular tangga, ludo, monopolly, dan masih banyak lagi variasi dari board game yang mungkin belum anda ketahui. Anda tertarik dengan dunia board game? Anda bisa datang ke Helovesus Board Game Cafe & Community yang berlokasi di Apartemen Green Bay. Komunitas yang berlokasi di cafe ini memiliki misi untuk menyatukan orang dengan board game. Mereka memiliki motto “Family Plays Together”. Sambil bermain board game, anda juga bisa menikmati menu makanan dan minuman sehat. Alamat Apartemen Green Bay Pluit Unit G/GF/FF/03, Jl. Pluit Karang Ayu Blok B1 Utara, Jakarta Utara Jam Buka Senin – Selasa – Kamis – Jumat – Sabtu – 2. Parkour Jakarta Bagi anda yang suka kegiatan outdoor dengan dinamisme tinggi, anda bisa mencoba olahraga parkour. Agar bisa belajar dengan instruksi dan metode yang benar, anda bisa bergabung dengan komunitas Parkour Jakarta. Parkour Jakarta dibentuk pada tahun 2017 oleh Ahmad Yunan sebagai ketua komunitas. Jangan khawatir jika Anda sama sekali tidak memiliki dasar parkour, akan ada kelas basic bagi siapapun yang baru bergabung. Kunci dalam olahraga parkour sendiri adalah jago berlari, melompat, dan memanjat. Kedepannya, Parkour Jakarta bisa memiliki taman parkour sendiri dengan halang rintang yang lebih sesuai dengan standar parkour. Namun, untuk saat ini anda bisa menemukan komunitas ini berlatih di Taman Puring. Lokasi Latihan Taman Puring, Jl. Kyai Maja, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Hari/Jam Latihan Minggu, Mulai jam pagi Baca juga 9 Coworking Space di Jakarta Cocok untuk Startup hingga Mahasiswa 3. Komunitas Historia Indonesia Salah satu komunitas di Jakarta yang terbesar adalah Komunitas Historia Indonesia KHI. Bagi anda yang memiliki minat dengan dunia sejarah, komunitas ini bisa menjadi forum yang menyenangkan. KHI telah berdiri semenjak tahun 2003, dengan visi membangun nasionalisme dan patriotisme Indonesia. Komunitas ini menyadari pentingnya memahami dan kesadaran akan sejarah dan budaya. Namun, materi ini biasanya dianggap membosankan dan kuno. Oleh karena itu, KHI berusaha semaksimal mungkin membuat pelajaran sejarah menarik dengan kegiatan menghibur dan rekreasi. Alamat Jl. Mohamad Kahfi II, Mahakam Residence II Ciganjur Jagakarsa, Jakarta Selatan Baca juga 8 Spot Pilihan Wisata Malam Seru di Jakarta 4. Komunitas Film Pendek Jakarta Bagi Anda yang tertarik dengan proses pembuat film, Anda bisa bergabung dengan Komunitas Film Pendek Jakarta KFPJ. KFPJ telah berdiri semenjak tahun 2015, digalangi oleh tiga member pertama; Muchamad Rizky Adam, Kemal Faudi, dan Alvarozi. Melalui komunitas ini, Anda bisa belajar berbagai teknik dalam pembuatan film. Mulai dari menjadi sutradara, penulisan naskah, sinematografi, dan unsur lain dalam sebuah film. Komunitas ini juga telah memproduksi beberapa film pendek, diantaranya; Dear Diary, 108, Imaji, dan Vlogue. Jika ingin bergabung dengan KFPJ, anda bisa bertemu dengan mereka berkumpul di Taman Menteng setiap Minggu sore. 5. Komunitas Taman Suropati Chamber Berikutnya ada Komunitas Taman Suropati Chamber yang dikhususkan untuk penggemar alat musik biola, khususnya yang ingin belajar memainkan instrumen tersebut. Komunitas ini dibentuk oleh Agustinus Esthi Sugeng Dwiharso. Pada tahun 2006, beliau membuat sebuah workshop musik keroncong di Belanda. Melalui kesempatan tersebut, ia melihat banyak taman kota di Belanda yang menjadi tempat berkumpul komunitas musik. Dari situlah ide awal Agustinus mendirikan Taman Suropati Chamber. Lokasi ini dekat dengan bagi anda yang tinggal di Menteng Regency Apartemen. Dengan uang pendaftaran Rp dan iuran Rp anda akan diajari bermain biola secara profesional di lokasi terbuka yang lebih segar dan memberikan suasana baru. Tempat Latihan Taman Suropati, Menteng, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta Hari/Jam Latihan Minggu, – 6. Komunitas Longboard Car Free Day Jakarta Longboard merupakan salah satu jenis papan seluncur beroda dengan ukuran yang lebih panjang. Panjang papan bisa mencapai 80-150 sentimeter. Anda mungkin sudah sering melihat video viral longboard dengan gaya ekstrim maupun santai yang dibawakan oleh perempuan. Jika tertarik, Anda bisa belajar longboard dengan Komunitas Longboard Car Free Day Jakarta. Komunitas ini telah aktif mulai tahun 2016 dan sesuai namanya, komunitas ini kerap berlatih di car free day Jakarta. Untuk bergabung dengan komunitas di Jakarta satu ini, pastinya anda harus memiliki longboard terlebih dahulu. Lalu Anda bisa belajar dengan instruksi para member komunitas yang sudah lebih ahli. Tempat Latihan Di berbagai kawasan CFD Jakarta berganti-ganti setiap saat Hari/Jam Latihan Sabtu dan Minggu, – Baca juga 5 Tempat Nongkrong di Jakarta Pusat yang Lagi Hits 7. Komunitas Salihara Art Centre Untuk tempat nongkrong komunitas seni all in one di Jakarta, anda bisa berkunjung ke Komunitas Salihara Art Centre. Lokasi yang telah berdiri selama 10 tahun ini seringkali menjadi lokasi pertunjukan seni teater, tari, konser musik, pemutaran film, hingga pembacaan sastra. Anda bisa bertemu secara langsung dengan komunitas tertentu dan bergabung dengan mereka. Anda juga bisa datang hanya sekedar sebagai penikmat seni di waktu luang anda. Cukup dekat bagi anda yang tinggal di Apartemen Pejaten Park Residence. Lokasi ini juga dilengkapi dengan lokasi kuliner. Anda bisa menikmati kopi hingga jamu, serta berbagai pilihan makanan jalanan seperti nasi goreng, bakso, dan lain-lain. Alamat Jl. Salihara Ps. Minggu, Jakarta Selatan Itu tadi berbagai pilihan komunitas yang bisa anda temukan di Jakarta. Bergabung dengan komunitas bisa menjadi kegiatan positif untuk mengisi waktu luang sambil memperluas pertemanan. Terdapat banyak lokasi komunitas yang berdekatan dengan apartemen di Jakarta. Untuk berbagai informasi seputar apartemen di Jakarta, anda bisa mengunjungi Tersedia berbagai informasi mulai dari harga, ketersediaan kamar, dan penawaran harga terbaik. Penulis & Editor Bernadetta Yucki & Prajodi Daris Andaru Lihat juga apartemen mewah di kota-kota besar lainnya Apartemen di Jakarta Apartemen di Jakarta Selatan Apartemen di Tangerang Apartemen di Bekasi Apartemen di Bogor Apartemen di Depok Apartemen di Surabaya Siaran Pers 20 TAHUN KOMUNITAS SASTRA INDONESIA KSI KEGEMBIRAAN BERORGANISASI & BERKARYA MELALUI KONGRES & SEMINAR SASTRA Seminar Sastra “Kembali ke Literasi Peta & Prospek Penerbitan Komunitas Sastra di Indonesia” Memasuki usia ke-20 tahun, Komunitas Sastra Indonesia KSI akan menggelar Kongres Komunitas Sastra Indonesia III di Kota Tangerang Selatan Tangsel, Banten, selama 8-10 Januari 2016. Selain pemilihan pengurus KSI periode 2016-2019 sebagai agenda utama, kongres juga akan diisi seminar sastra nasional dengan tema “Kembali ke Literasi Peta dan Prospek Penerbitan Komunitas Sastra di Indonesia”. Kongres diharapkan akan dibuka oleh Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany. “Kongres dan seminar sastra ini ingin kami jadikan pijakan untuk membangun kegembiraan berorganisasi dan berkarya di dalam komunitas sastra. Dua puluh tahun lalu, KSI merupakan komunitas sastra yang kecil, tapi terasa lapang. Kami melakukan berbagai aktivitas sastra secara gembira dan guyub. Sekarang, KSI menjadi komunitas sastra yang tergolong besar dengan cara pandang dan latar belakang para anggota yang beragam. Kami ingin, keragaman tersebut bukan penghalang untuk membangun kegembiraan berorganisasi dan berkarya,” papar Wowok Hesti Prabowo, Ketua Dewan Pendiri KSI. Karena itu, Wowok melanjutkan, salah satu yang ingin ditekankan KSI ke depan adalah satu hal mendasar bagi komunitas sastra, yakni tradisi literasi yang bermuara pada penerbitan buku. Karena itu, kongres kali ini—dan juga seminar sastra nasional—akan mengusung tajuk “Kembali ke Literasi Peta dan Prospek Penerbitan Komunitas Sastra di Indonesia”. “Ahmadun Yosi Herfanda, Diah Hadaning, Hasan Bisri BFC, dan Nanang Ribut Supriyatin direncanakan menjadi pembicara pada seminar tersebut,” tambah Shobir Poer, Ketua Panitia Pelaksana Kongres KSI III Tahun 2016. Selain itu, masih menurut Wowok, “Untuk melanjutkan berbagai kegiatan dan kerja sama serta menjajaki berbagai peluang baru dan menjawab berbagai tantangan baru sesuai dengan perkembangan dan tuntuan zaman, KSI akan bermusyawarah untuk memilih kepengurusan baru serta merumuskan langkah-langkah atau program-program baru yang lebih strategis dan efektif untuk meningkatkan kontribusi KSI terhadap perkembangan sastra di Indonesia,” Shobir Poer menjelaskan, selain kongres dan seminar sastra, kegiatan ini juga akan dimeriahkan dengan pentas sastra dan wisata alam ke Kandank Jurank Doank di Tangsel. “Kongres KSI ini akan diikuti 75 peserta, yang berasal dari pengurus KSI di tingkat pusat serta perwakilan pengurus KSI cabang dari seluruh Indonesia dan luar negeri. Sedangkan, di luar kongres, sejumlah acara pendukung akan dihadiri tamu undangan, masyarakat, dan kalangan pers,” ujar Shobir. Kiprah KSI Dalam pertumbuhan dan perkembangan sastra di Indonesia, peran komunitas sastra sangat penting. Komunitas sastra tidak hanya menjadi wadah pembinaan calon penulis dan pengembangan apresiasi sastra masyarakat, tetapi juga ikut memberikan arah perkembangan corak estetik dan tematik kesastraan Indonesia. Bahkan, secara ideologis, komunitas-komunitas sastra ikut juga memengaruhi orientasi penciptaan para sastrawan Indonesia. Sejak ditubuhkan pada 1996, Komunitas Sastra Indonesia KSI terus berupaya melaksanakan peran-peran tersebut. Bersama komunitas sastra yang lain, KSI terus berupaya mendorong pertumbuhan dan perkembangan sastra Indonesia ke arah yang lebih sehat dan kondusif untuk ikut melahirkan para penulis baru dan karya-karya yang bermanfaat bagi masyarakat dalam perkembangan sastra Indonesia. KSI merupakan organisasi pertama di Indonesia—sekurangnya di bidang kesusastraan atau bahkan di bidang kesenian—yang menggunakan kata komunitas atau frase komunitas sastra sebagai bagian dari nama organisasinya. Dua puluh tahun lalu, belum ada organisasi di bidang kesusastraan atau bahkan di bidang kesenian di Indonesia yang menggunakan kata atau frase tersebut. Kata komunitas sendiri masih sangat jarang digunakan dalam wacana lisan atau wacana tulisan pada saat itu. Pada 2016 ini, KSI akan memasuki usia 20 tahun, suatu tahapan usia yang mulai matang. Tak banyak komunitas sastra di negeri ini yang mampu bertahan selama rentang waktu tersebut. Selama itu, KSI telah berkembang menjadi komunitas sastra yang bukan hanya berkiprah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi Jabodetabek, melainkan juga meluas ke hampir banyak wilayah di Tanah Air dan bahkan luar negeri. Cabang atau koordinat KSI kini berdiri di banyak kabupaten/kota dan provinsi di Indonesia dan beberapa kota di luar negeri. Berbagai kegiatan telah dilakukan KSI, baik di tingkat pusat maupun di tingkat cabang atau koordinat. Mulai dari diskusi, bengkel penulisan, seminar, penelitian, penerbitan buku, sayembara penulisan, pementasan, pemberian penghargaan, hingga kegiatan kepedulian sosial, baik dalam skala terbatas maupun skala yang lebih luas, termasuk skala internasional, seperti menyelenggarakan Jakarta International Literary Festival JIL-Fest. Berbagai kegiatan tersebut diselenggarakan secara swadaya oleh para anggota dan pengurus KSI sendiri atau bekerja sama dengan banyak pihak. Selama ini, KSI telah bekerja sama dengan lembaga atau instansi pemerintah pusat atau daerah, badan usaha milik pemerintah pusat atau daerah, badan usaha swasta nasional, lembaga swadaya masyarakat, komunitas budaya, komunitas seni, dan komunitas sastra lain, baik di Indonesia maupun di luar Indonesia, seperti Gabungan Penulis Nasional Gapena, Malaysia. Dewan Pendiri & Peserta Kongres Dewan Pendiri KSI Ahmadun Yosi Herfanda Ayid Suyitno PS Azwina Aziz Miraza Almarhumah Diah Hadaning Hasan Bisri BFC Iwan Gunadi Medy Loekito Shobir Poer Slamet Rahardjo Rais Wig SM Wowok Hesti Probowo Peserta Kongres 1. Abdul Karim 2. Ahmadun Yosi Herfanda 3. Ali Syamsudin Arsi 4. Amdai Yanti Siregar 5. Amien Wangsitalaja 6. Aria Patrajaya 7. Aris Kurniawan 8. Arsyad Indradi 9. Ayid Suyitno PS 10. Ayu Cipta 11. Bambang Joko Susilo 12. Bambang Widiatmoko 13. Budi Setyawan 14. Dharmadi 15. Diah Hadaning 16. Dianing Widya Yudhistira 17. Dimas Arika Mihardja 18. Dinullah Rayes 19. Eka Budianta’ 20. Eko Suryadi WS 21. Endang Supriadi 22. Endo Senggono 23. Erwan Juhara 24. Esthi Winarni 25. Evi Idawati 26. Fakhrunnas MA Jabbar 27. Fatin Hamama 28. Gito Waluyo 29. Habiburrahman El Shirazy 30. Hamdy Salad 31. Hasan Bisri BFC 32. Hudan Nur 33. Humam S. Chudori 34. Husnul Khuluqi 35. I Wayan Arthawa 36. Idris Pasaribu 37. Iman Sembada 38. Iwan Gunadi 39. Jamal T. Suryanata 40. Jumari HS 41. Khoirul Anwar 42. Kurnia Effendi 43. Lukman Asya 44. M. Abbullah 45. Mahrus Prihany 46. Mahdiduri 47. Medy Loekito 48. Micky Hidayat 49. Muhary Wahyu Nurba 50. Mustafa Ismail 51. Mustafa W. Hasyim 52. Nana Eres 53. Nanang Ribut Supriyatin 54. Nanang Suryadi 55. Nirwondo El-Naan 56. Omni S. Koesnadi 57. Peny S. 58. Pudwianto Arisanto 59. Rita Jassin 60. Roel Sanre 61. Sandi Firly 62. Santhinet 63. Shobir Poer 64. Slamet Rahardjo Rais 65. Suyanto 66. Teteng Jumara 67. Thomas Budi Santoso 68. Toto St. Radik 69. Viddy Alymahfoedh Daery 70. Widodo Arumdono 71. Wig SM 72. Wilson Tjandinegara 73. Wowok Hesti Probowo 74. Yudhi Ms. 75. Zakier El Makmur

komunitas sastra di jakarta